Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 10 Lapangan Pekerjaan
Bahasa Indonesia · Bab 10 Lapangan Pekerjaan
Novi Kussuji Diah

24/08/2021 14:36:03

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

125

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

X

Lapangan Pekerjaan

Perhatikan gambar berikut ini!

Sumber: www.pnri.co.id

Sempitnya lapangan pekerjaan disebabkan rendahnya investasi di sektor

industri. Lapangan pekerjaan yang sempit itu tidak sebanding dengan jumlah

pencari kerja. Hal ini menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran di

Indonesia. Kamu dapat mengetahui lebih jauh informasi tentang lapangan

pekerjaan dengan mendengarkan berita yang membahas lapangan pekerjaan.

126

Pelajaran X Lapangan Pekerjaan

Berita dapat disiarkan melalui media elektronik, seperti radio dan televisi.

Selain itu, berita juga disampaikan melalui media cetak, seperti surat kabar,

majalah, atau tabloid. Untuk memperoleh informasi mengenai ketenagakerjaan,

kamu dapat mendengarkan lewat berita radio atau televisi.

Berita mengandung pokok-pokok berita. Apa yang dimaksud dengan pokok-pokok berita?

Ungkapkan jawabanmu! Coba, pelajari kembali Pelajaran VIII.

A.

Lakukan kegiatan berikut!

1.

Simaklah berita ”Pemerintah akan Mengadakan Program Padat Karya”

yang dibacakan oleh gurumu!

Mendengarkan dan Menemukan Pokok-Pokok Berita

Kamu akan menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa, di mana,

kapan, dan bagaimana) yang didengar atau ditonton melalui radio/televisi.

13 Teks Mendengarkan (halaman 169)

Fungsi Partikel

pun

Perhatikan kalimat di bawah ini!

Bahkan, realisasi investasi di sektor riil ini

pun

berada di titik minus.

Kalimat tersebut menggunakan partikel

pun

. Partikel

pun

hanya dipakai

dalam kalimat berita. Bagaimana kaidah pemakaiannya?

1.

Pun

dipakai untuk menegaskan arti kata yang diiring. Jika dituliskan,

partikel

pun

dipisahkan dari kata di depannya.

2.

Pun

sering digunakan bersama-sama dengan partikel

-lah

.

Perlu diperhatikan bahwa partikel

pun

pada kata penghubung

walaupun

,

meskipun

,

kendatipun

,

adapun

,

sekalipun

,

biarpun

,

sungguhpun

,

andaipun

,

ataupun

,

bagaimanapun

,

kalaupun

, dan

maupun

, ditulis

serangkai. Partikel

pun

bisa saling menggantikan dengan kata

juga

dan

pula

dalam kalimat.

2.

Sambil mendengarkan, catatlah pokok-pokok berita yang kamu

dengarkan! Pokok-pokok berita yang harus kamu catat sebagai berikut.

a.

Isi atau topik berita.

b.

Orang-orang yang terlihat dalam peristiwa.

c.

Tempat peristiwa yang diberitakan terjadi.

d. Waktu peristiwa yang diberitakan terjadi.

e.

Penyebab terjadinya peristiwa yang diberitakan.

f.

Proses terjadinya peristiwa yang diberitakan.

3.

Tulislah pokok-pokok berita dengan ejaan yang benar!

127

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Contoh:

1.

a.

Saya

pun

menanggapi rencana itu.

b.

Saya

juga

menanggapi rencana itu.

2.

a.

Dia

pula

yang menyetujui rencana itu.

b.

Dia

pun

menyetujui rencana itu.

B.

Gurumu akan membacakan berita ”Pemerintah Akan Mengadakan Program Padat

Karya”. Catatlah kalimat yang menggunakan partikel

pun

. Tentukan pula fungsi

partikel

pun

yang digunakan dalam kalimat yang kamu catat!

C.

Perbaikilah penggunaan partikel

pun

pada kalimat-kalimat berikut!

1. Apapun kegiatan manusia hampir selalu menghasilkan uang.

2. Merekapun akhirnya setuju dengan usul kami.

3. Siapapun yang tidak setuju, silakan meninggalkan ruang ini.

4. Para demonstran itupun berbaris dengan teratur.

5. Para anggota yang menolakpun mulai berpikir-pikir lagi.

6. Tidak lama kemudian hujanpun turunlah dengan derasnya.

7. Jangankan orang lain, ia sendiripun tidak dihormati.

8. Ada pun rapat itu dihadiri sebagian besar orang tua murid.

9. Meski pun sakit, Ana tetap masuk sekolah.

10. Kalau pun muncul kritik dan protes dari masyarakat, persoalan itu harus

diselesaikan dengan baik.

11. Jangankan seribu, serupiahpun saya tak punya.

12. Sekalipun ia belum pernah datang ke sini.

13. Kapanpun Andi pergi, aku siap menemani.

14. Jangankan makan, minumpun ia tidak bisa.

15. Kamipun ikut bersedih ketika melihat kecelakaan itu.

D.

Buatlah kalimat dengan partikel

pun

!

1.

Tiga kalimat dengan partikel

pun

berfungsi menegaskan kata yang

diiringi.

2.

Tiga kalimat dengan partikel

pun

yang bergabung dengan partikel

-lah

.

Berdiskusi

Kamu akan menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan

pendapat dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan.

Pada teks mendengarkan terdapat masalah mengenai ketenagakerjaan.

Masalah tersebut dapat kamu pecahkan melalui diskusi. Pada Pelajaran VII kamu

telah berdiskusi. Pada pelajaran ini kamu akan kembali belajar berdiskusi.

Namun, sebelum belajar berdiskusi, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

ini!

128

Pelajaran X Lapangan Pekerjaan

1.

Bagaimana mekanisme atau tata cara pelaksanaan berdiskusi yang baik?

Jelaskan jawabanmu!

2.

Bagaimana etika menyampaikan persetujuan dalam diskusi?

3.

Bagaimana etika menyampaikan sanggahan atau penolakan dalam diskusi?

Lakukan kegiatan berikut ini bersama teman sebangkumu!

1.

Gurumu akan mempersilakan satu kelompok untuk berdiskusi tentang

masalah kesejahteraan tenaga kerja di Indonesia. Amatilah kelompok yang

sedang melakukan diskusi. Hal-hal yang harus kamu amati sebagai berikut.

a.

Mekanisme atau tata cara pelaksanaan berdiskusi.

b.

Etika menyampaikan persetujuan.

c.

Etika menyampaikan sanggahan atau penolakan.

2.

Diskusikan mekanisme diskusi, etika menyampaikan persetujuan, dan

sanggahan atau penolakan dalam diskusi yang dilakukan temanmu!

Berdiskusilah!

1. Buatlah kelompok yang beranggota empat atau lima orang siswa!

2. Pilihlah tema berikut ini!

a.

Kurangnya lapangan pekerjaan.

b.

Banyaknya pengangguran.

c.

Pentingnya keterampilan kerja bagi calon tenaga kerja.

3. Pilihlah seorang ketua dan seorang notulis. Anggota kelompok yang

lain menjadi penyaji.

4. Bahaslah tema yang kamu pilih dalam kelompok kecil. Ungkapkan

pendapatmu atau sanggahanmu!

5. Catatlah hasil diskusimu. Kemudian, ubahlah menjadi bahan diskusi

kelas!

6. Setiap kelompok akan mendapat giliran menyampaikan masalah yang

dibahas di depan kelas!

7. Diskusikan masalah yang sudah dipilih di depan kelas. Ingat anggota

kelompokmu menjadi ketua, notulis, dan penyaji. Teman-teman dari

kelompok lain menjadi peserta diskusi!

8. Berdiskusilah. Gunakan mekanisme diskusi dan cara menyampaikan

sanggahan dan persetujuan yang sesuai!

9. Tulislah sanggahan dan persetujuan yang diungkapkan teman-

temanmu!

10. Simpulkan hasil diskusimu. Catatlah pada selembar kertas!

129

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Memahami Buku Antologi Puisi

Kamu akan mengenali ciri-ciri umum puisi dari buku antologi puisi.

Bacalah beberapa puisi dari buku antologi di bawah ini!

Puisi 1

Guruku

Sebuah pelita yang kau berikan padaku

Untuk menerangkan jalan yang gelap gulita

Untuk kebenaran dan keselamatan

Untuk bekal hidup di kemudian hari

Kau laksana sebuah lilin

Walaupun dirimu terbakar

Tapi . . . kau tetap bersinar terang

Kau tak pernah mengeluh

Dan tak pernah mengharap tanda jasa

Karya: Indriani Hustin

Puisi 3

Getaran Jiwa

seperti buana yang

tak pernah melipat bentangnya

seperti laut yang

tak pernah menidurkan ombaknya

ia berjalan sepanjang musim

mewartakan pada anak manusia

damai akan menjadi kembang

tumbuh gagah di padang-padang

subur mekar di segala taman

taman mesjid taman gereja

taman pura taman vihara

terutama taman hatimu

jika penyair tetap percaya pada kata

jika biduan tetap percaya pada nada

jika insan tetap percaya pada Khaliknya

Karya: Diah Hadaning

Puisi 4

Bunga Flamboyanku

Awan jingga bersembunyi di balik pelangi

matahari tersenyum sendu menyelinap

di balik

semak rimbun

angin tiba membelai taman

mengelus mekarnya bunga flamboyanku

Senja berkesan terhalang kabut malam

bulan sabit tersenyum manis

menebar bintang di langit

mewangi harummu, bunga flamboyanku

Fajar cerah menyambut

gerimis hujan jadi lebat

kasihan engkau, flamboyanku

hujan dan angin, kejam

telah merenggut indahmu dari tangkainya

sehingga layu dan gugur ke tanah.

Karya: Sherly Malinton

Sumber:

Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak

, Suyono

Suyatno dkk., Yayasan Obor Indonesia, 2003

Puisi 2

Kemarau

Kau datang dan pergi setiap tahun

Panasmu menyengat tubuh

Kau hancurkan

Bungaku yang sedang mekar

Kau biarkan

Semua binatang merintih

Seakan kau tak mau

Mendengar rintihan-rintihan mereka

Kuharap, kau mau mengerti

Aku ingin, melihat kembali

Bungaku bermekaran

Pengganti bungaku yang telah kau

Hancurkan

Karya: Suryani

130

Pelajaran X Lapangan Pekerjaan

Hal-Hal Khusus Buku Antologi

Buku antologi adalah buku kumpulan karya sastra dari seorang

pengarang atau beberapa orang pengarang. Puisi-puisi yang ada dalam

buku antologi pasti mempunyai kesamaan dan hal-hal khusus antara puisi

yang satu dengan puisi yang lain. Hal-hal khusus yang kemungkinan ada

dalam puisi antara lain:

1. kesamaan isi,

2. kesamaan tema,

3. kesamaan amanat,

4. kesamaan bahasa,

5. kesamaan pengarang,

6. kesamaan periodisasi puisi,

7. kesamaan tahun terbit puisi,

8. kesamaan bentuk puisi, misalnya puisi anak, puisi remaja, atau puisi

dewasa,

9. kesamaan media yang menebitkan puisi, misalnya dari surat kabar

atau internet, dan

10. kesamaan kata-kata yang digunakan puisi, kata-kata konkret atau kata-

kata kiasan.

Hal-hal khusus yang digunakan untuk membuat buku antologi

ditentukan sendiri oleh penyusun buku antologi. Jadi, setiap buku antologi

mempunyai hal-hal khusus yang berbeda-beda tergantung pada

penyusunnya.

A.

Bacalah kembali puisi ”Guruku”, ”Kemarau”, ”Getaran Jiwa”, dan ”Bunga

Flamboyanku”, kemudian lakukan kegiatan ini bersama teman sebangkumu!

1.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

a.

Bagaimana bahasa yang digunakan keempat puisi tersebut?

b.

Bagaimana bentuk keempat puisi tersebut?

c.

Bagaimana penggunaan kata-kata keempat puisi tersebut?

d. Apakah keempat puisi tersebut mengungkapkan hal-hal yang

berhubungan dekat dengan anak-anak? Berikan alasanmu!

2.

Catatlah jawaban-jawaban yang kamu ungkapkan!

3.

Datalah hal-hal khusus yang terdapat dalam keempat puisi di depan!

Kamu bisa menggunakan jawaban-jawaban pertanyaan di atas.

4.

Laporkanlah hasil pekerjaanmu kepada gurumu!

Ciri-Ciri Umum Puisi

1.

Bentuk

adalah struktur fisik puisi. Bentuk puisi ini memiliki ciri-ciri

sebagai berikut.

a.

Judul

merupakan pemadatan isi yang menggambarkan puisi

tersebut.

131

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Contoh:

Sungai

Waktu masih muda dewasa,

Nyala gembira masih dikandung,

Sungai mengalir gagah perkasa,

Gegap gempita di celah gunung.

Sampai di bawah di tanah datar,

Ia berjalan lambat-lambat,

Telah lebar sekarang dasar,

Megah hati terhambat-hambat.

Makin lama aliran langlai,

Bertambah lembut jadi secara,

Sehingga tenang dalam muara,

Gagah perkasa diganti damai,

Ke dalam laut masuk sekarang,

Sebagai burung masuk ke sarang.

Oleh: Sanusi Pane

Judul ”Sungai” menggambarkan keseluruhan isi puisi. Ketiga bait

puisi tersebut memang menggambarkan sungai secara simbolik.

b.

Kata konkret

menggambarkan sesuatu yang diacu dalam puisi

supaya lebih konkret.

Contoh:

Dalam puisi ”Sungai” terdapat kata

lambat-lambat

,

lembut

, dan

tenang

. Kata-kata tersebut mengacu langsung pada makna kata

yang sebenarnya.

c.

Diksi

merupakan pilihan kata khas puisi dengan memper-

timbangkan makna kias dan lambang atau simbol.

Contoh:

Kata

gagah perkasa

menggambarkan orang muda yang berniat

membuka dan mencari cita-cita masa depan. Niat ini dilambang-

kan dengan aliran sungai yang menemui dunia luas. Dunia luas

ini digambarkan dengan gunung, muara, dan laut.

d.

Imaji

merupakan pencitraan dalam puisi. Contohnya imaji visual

(dapat dilihat), imaji auditif (dapat didengar), dan imaji taktil

(dapat dirasa).

Contoh:

Sampai di bawah tanah datar,

Ia berjalan lambat-lambat,

Telah lebar sekarang dasar,

Megah hati terhambat-hambat.

Bait puisi tersebut menggambarkan pencitraan visual. Penyair

seakan-akan melihat aliran sungai.

e.

Rima

adalah persamaan bunyi atau persajakan.

Contoh:

Bait pertama dan kedua puisi ”Sungai” bersajak a–b–a–b.

f.

Tipografi

adalah bentuk atau pola puisi yang diwujudkan dalam

larik, bait, ataupun gambar tertentu.

132

Pelajaran X Lapangan Pekerjaan

Contoh:

Puisi sungai disusun dengan tipografi:

1) terdiri atas tiga bait;

2) bait pertama dan kedua terdiri atas empat baris;

3) bait ketiga terdiri atas enam baris; dan

4) bait kedua menjorok ke dalam.

2.

Isi puisi

disebut juga hakikat. Isi puisi terdiri atas hal-hal berikut.

a.

Tema

(

sense

)

adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh

penyair melalui puisinya.

Tema puisi ”Sungai” adalah orang muda yang meluaskan cita-

cita, harapan untuk mendapatkan nilai hidup yang lengkap.

b.

Nada (

tone

)

adalah pengungkapan sikap penyair terhadap

pembaca.

Nada puisi menciptakan suasana puisi. Jadi, nada puisi

berhubungan erat dengan suasana puisi. Ada puisi yang bernada

sinis, protes, menggurui, memberontak, main-main, serius, belas

kasih, takut, mencekam, humor, mencemooh, filosofis, kagum,

atau khusyuk.

Nada dalam puisi ”Sungai” adalah ajakan untuk pembaca supaya

meraih dan mencari bekal hidup seluas dan sebanyak mungkin.

c.

Perasaan (

feeling

)

adalah ungkapan perasaan penyair.

Perasaan penyair ini dapat kita tangkap saat puisinya dibacakan

dengan deklamasi atau

poetry reading

.

Suasana yang tergambar dalam puisi ”Sungai” adalah kedamaian.

d.

Amanat

(

intention

)

adalah pesan yang disampaikan penulis

kepada pembaca atau kesan yang ditangkap pembaca setelah

membaca puisi.

B.

Bergabunglah kembali dengan teman sebangkumu, kemudian lakukan kegiatan

berikut!

1.

Perhatikan kembali keempat puisi di depan!

2.

Diskusikan ciri-ciri umum keempat puisi di depan!

3.

Laporkan hasil diskusimu kepada gurumu!

Lakukan kegiatan berikut!

1.

Carilah buku antologi puisi!

2.

Cermatilah puisi-puisi yang terdapat dalam buku antologi yang kamu

temukan!

3.

Datalah hal-hal khusus yang terdapat dalam buku antologi puisi.

Berikan pula bukti yang berupa kutipan beberapa puisi untuk

menguatkan hal-hal khusus yang kamu data!

4.

Simpulkan ciri-ciri umum dari puisi-puisi yang terdapat dalam buku

antologi! Kamu dapat mengambil contoh beberapa puisi.

5.

Laporkan hasil pekerjaanmu kepada gurumu!

133

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Kata Umum dan Kata Khusus

Perhatikan kembali kutipan bait puisi ”Getaran Jiwa” berikut ini!

. . .

tak pernah menidurkan ombaknya

ia berjalan sepanjang

musim

mewartakan pada anak manusia

damai akan menjadi

kembang

tumbuh

gagah di padang-padang

subur

mekar

di segala taman

taman

mesjid

taman

gereja

taman

pura

taman

vihara

terutama taman hatimu

Kata

tumbuh

pada kata di atas merupakan kata umum. Sebaliknya, kata

mekar

,

timbul

,

terbit

, dan

bertambah besar

merupakan kata khusus.

Kata umum

adalah kata yang mempunyai arti umum dan mengacu

pada sesuatu yang luas serta mencakup sejumlah istilah khusus. Kata

umum dapat diterapkan pada banyak hal, kumpulan, atau keseluruhan

sifat suatu barang. Kata umum disebut pula hipernim.

Bagian kata umum disebut

kata khusus

.

Kata khusus

adalah kata

yang mempunyai arti khusus dan mengacu pada sesuatu yang spesifik.

Kata khusus disebut pula hiponim.

C.

Carilah kata khusus dari kata umum berikut!

Kata Umum

musim

kembang

Kata Khusus

D.

Carilah kata khusus dari kata

tempat ibadah

dalam puisi ”Getaran Jiwa”!

Kata Umum

gejala alam

Kata Khusus

awan, pelangi, angin,

kabut, hujan, gerimis

Judul Puisi

Bunga Flamboyanku

Lakukan kegiatan berikut!

1. Bacalah kembali puisi ”Guruku”, ”Kemarau”, dan ”Bunga

Flamboyanku”.

2.

Carilah kata khusus dari ketiga puisi tersebut!

3.

Tentukan kata umum dari kata khusus yang kamu temukan!

4.

Carilah pula kata umum dari ketiga puisi tersebut!

5.

Tentukan pula kata khusus dari kata umum yang kamu temukan!

6.

Tuliskan pula judul puisi yang mengandung kata umum dan kata

khusus yang kamu temukan!

7.

Letakkan jawabanmu dalam format seperti di bawah ini!

134

Pelajaran X Lapangan Pekerjaan

Menulis Poster

Kamu akan menulis poster untuk berbagai keperluan dengan pilihan kata

dan kalimat yang bervariasi serta persuasi.

Amatilah beberapa poster di bawah ini!

Poster 2

Poster 1

Poster 3

Poster 4

A.

Diskusikan bersama temanmu. Diskusikan jenis-jenis poster di atas dan bahasa

yang digunakan poster-poster di atas. Ungkapkan hasil diskusimu di depan kelas!

B.

Amati keempat poster tersebut. Menurutmu sudah sesuaikah bahasa yang digunakan

keempat poster tersebut? Jika belum, betulkan!

135

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Prinsip penyusunan poster

seperti berikut.

1. Kalimat dan gambar yang

dipilih sesuai dengan tujuan

penulisan poster.

2. Kalimat dalam poster ber-

sifat mempengaruhi se-

hingga harus menggunakan

kata yang menarik.

3. Kata-kata yang digunakan

singkat

dan

padat

agar orang

Hal-Hal yang Berkaitan dengan Poster

Poster

atau

plakat

adalah surat pengumuman yang dipasang di tempat

umum, seperti pada dinding, pohon, atau papan pengumuman. Poster

pada umumnya berisi promosi suatu produk terbaru dari suatu per-

usahaan, penyampaian informasi pelayanan kepada masyarakat, seperti:

penghijauan, keluarga berencana, atau tata tertib lalu lintas.

Poster menggunakan bahasa yang singkat, efektif, menarik atau

mencolok, dan mudah diingat. Poster berisi tulisan disertai gambar. Tujuan

pembuatan poster sebagai berikut.

1.

Menawarkan barang dagangan.

2.

Mendidik masyarakat.

3.

Mengimbau masyarakat.

Ada beberapa jenis poster sebagai berikut.

1.

Poster niaga, yaitu poster yang berisi tentang suatu barang yang

diperjualbelikan.

2.

Poster pendidikan, yaitu poster yang berisi tentang pendidikan.

3.

Poster penerangan, yaitu poster yang berisi tentang penjelasan suatu

hal.

4.

Poster berbagai kegiatan.

Amati kembali keempat poster di depan!

Poster 1 merupakan poster kegiatan. Poster 2 merupakan poster niaga.

Poster 3 merupakan poster penerangan. Poster 4 merupakan poster

pendidikan.

Poster yang baik adalah poster yang begitu dilihat dapat mengingatkan

pesan yang dimaksud. Kita harus mengikuti langkah-langkah berikut

untuk membuat poster yang baik.

1.

Tentukan tujuan kita membuat poster dengan baik.

2.

Pilihlah kata yang tepat dan unik untuk menyusun kalimat yang unik

dan menarik!

3.

Susunlah kata-kata yang telah kamu pilih menjadi kalimat poster yang

menarik, unik, dan mudah diingat!

4.

Lengkapilah kalimat yang kamu buat dengan gambar-gambar yang

menarik!

Tugas Rumah

1.

Lakukan di rumah!

a.

Carilah contoh poster di buku, majalah, atau surat kabar

tertentu. Tempelkan poster-poster tersebut di buku tugasmu!

b.

Tentukanlah tema dari poster-poster yang telah kamu temukan!

c.

Tanggapilah poster-poster tersebut berdasarkan penggunaan

kalimatnya. Menurutmu, apakah kalimat-kalimat dalam poster

tersebut efektif dan unik sehingga membuat poster tersebut

menjadi menarik? Buatlah tanggapan tersebut secara tertulis!

d. Suntinglah bahasa yang digunakan dalam poster-poster

tersebut jika ada bahasa yang kurang efektif, menarik, dan unik!

136

Pelajaran X Lapangan Pekerjaan

2.

Persiapkan di rumah!

a.

Carilah gambar-gambar tentang tenaga kerja yang dapat

mendukung poster!

b.

Persiapkan alat-alat gambar!

c.

Bawalah gambar-gambar tentang tenaga kerja dan alat-alat

gambar ke sekolah!

lebih mudah mengingat dan

mudah memahaminya

dalam waktu yang singkat.

4. Agar dapat diketahui kha-

layak dengan cepat dan

menarik, poster dilengkapi

gambar.

Gambar yang ada dalam

poster harus sesuai dan men-

dukung kalimat dalam poster.

Dengan adanya gambar, poster

tidak menggunakan banyak

penjelasan, karena gambar

sudah dapat mewakili sebagian

ide yang akan disampaikan.

Lakukan bersama kelompokmu!

1.

Bentuklah kelompok kerja yang terdiri atas 4 atau 5 orang

siswa! Setiap kelompok akan mendapatkan selembar kertas

manila.

2.

Buatlah poster yang berisi tentang tenaga kerja. Jangan lupa,

tambahkan gambar-gambar atau gambar yang kamu lukis

sendiri pada poster!

3.

Tunjukkan poster yang kamu buat di depan kelas!

4.

Kelompok lain akan memberi tanggapan dan menilai poster

yang kamu buat. Hal-hal yang akan ditanggapi dan dinilai

sebagai berikut.

a.

Kesesuaian isi poster dengan tema tenaga kerja.

b.

Bahasa yang digunakan.

Kelompokmu juga akan memberikan tanggapan poster

buatan kelompok lain.

5. Gurumu pun akan menilai poster yang dibuat oleh

kelompokmu!

6.

Pilihlah satu poster yang terbaik, unik, dan menarik!

7.

Tempelkan poster yang telah dipilih di majalah dinding

sekolahmu!

Rangkuman

Salah satu penyebab meningkatnya jumlah pengangguran adalah sempitnya

lapangan pekerjaan. Kamu dapat mengetahui jumlah pencari kerja dengan

mendengarkan berita. Berita tersebut menginformasikan hal-hal pokok berita.

Pokok-pokok berita tersebut merupakan jawaban pertanyaan

what

,

who

,

where

,

when

,

why

, dan

how

(5W + 1H). Informasi dalam berita diuraikan secara rinci

dengan runtut dan teratur. Informasi itu pun mudah dipahami pendengar.

Meningkatnya jumlah pengangguran merupakan masalah yang harus

diatasi. Cara mengatasi masalah pengangguran dapat dilakukan dengan

mendiskusikan masalah tersebut. Dalam diskusi, terdapat penyampaian

persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat. Penyampaian pendapat harus

disertai alasan yang logis. Penyampaian tersebut dikemukakan dengan sopan

dan etika diskusi yang benar. Dengan berdiskusi, ada kesepakatan penyelesaian

masalah yang dicapai. Kesepakatan tersebut dapat disampaikan kepada

pemerintah atau pihak-pihak terkait.

137

Cakap Berbahasa Indonesia Kelas VIII

Masalah pengangguran merupakan masalah bersama. Kamu dapat

mengetahui kepedulian masyarakat melalui berbagai media. Ada yang

menyampaikan melalui surat pembaca, opini, atau forum khusus dalam surat

kabar. Ada pula yang mengangkat masalah tersebut dalam cerita, drama, bahkan

puisi. Melalui puisi, para penyair mengungkapkan kepedulian terhadap

pengangguran. Para penyair membuat puisi dengan mengolah kata sehingga

bermakna. Untuk mengetahui makna puisi, kamu harus membaca dan

memahami isi puisi. Cara memahami isi puisi dengan mengetahui kata kunci,

penggunaan diksi, serta hakikat puisi. Hakikat puisi terdiri atas tema, nada,

perasaan, dan amanat dalam puisi. Kamu harus menganalisis puisi terlebih

dahulu. Analisis tersebut untuk memahami isi puisi yang terfokus pada hakikat

puisi.

Salah satu upaya mengatasi sempitnya lapangan pekerjaan dengan

mengemukakan pendapat. Penyampaian pendapat dapat dilakukan melalui

poster. Poster tersebut dibuat menarik sehingga pembaca berpengaruh untuk

melakukan kegiatan dalam poster. Pembaca juga tertarik membeli produk yang

ditawarkan dalam poster. Oleh karena itu, poster dibuat dengan gambar yang

menarik, kata-kata yang persuasif, singkat, dan jelas.

Evaluasi Pelajaran X

Kerjakan soal-soal berikut ini!

1.

Buatlah poster berdasarkan gambar di atas dengan bahasa yang efektif,

menarik, unik, dan mudah diingat!

Pada pelajaran ini kamu telah mendengarkan berita dan menemukan pokok-

pokok berita, berdiskusi, memahami buku antologi, serta menulis poster. Apakah

kamu sudah dapat menguasai pembelajaran tersebut? Jika jawabanmu

ya

, berarti

kamu sudah dapat melakukan pembelajaran dengan baik. Jika jawabanmu

tidak

,

kamu harus berusaha belajar kembali hingga menguasai pembelajaran tersebut.

Refleksi

138

Pelajaran X Lapangan Pekerjaan

2.

a.

Buatlah 3 contoh kalimat yang menyatakan persetujuan sesuai

dengan etika menyampaikan persetujuan!

b. Buatlah 3 contoh kalimat yang menyatakan sanggahan sesuai

dengan etika menyampaikan sanggahan!

3.

Berikan tanda

pada kalimat yang menggunakan partikel

pun

dengan

benar!

Tidak seorang pun bisa mengerjakan pekerjaan itu kecuali paman.

Meski pun sakit ayah tetap bekerja.

Dengan sangat berat hati pekerja itupun mengundurkan diri.

Hendak pulang pun aku tidak bisa.

Sekali pun hujan turun dia tetap bekerja keras.

Ada pun penyebab masalah itu belum diketahui.

4.

a.

Carilah kata khusus dari kata umum di bawah ini!

melihat

hewan

alat tulis

alat transportasi

b.

Buatlah kalimat dengan kata umum dan kata khusus yang sudah

kamu temukan!

5.

Tentukan ciri-ciri umum puisi ”Jaring-Jaring”!

Jaring-Jaring

kali ini

nelayan menebar jaring di laut

menangkap ikan

kali lain

Tuhan menebar jaring maut

menangkap insan

Sumber:

Biarkan Angin Itu

, Piek Ardijanto S., 1996, Jakarta: Gramedia